September 14, 2013

Bertemu untuk Berpisah

Judul buku: Seandainya
Pengarang: Windhy Puspitadewi
Penerbit: GagasMedia
Tahun terbit: 2012
Cetakan ketiga: 2012
Tebal buku: 226 halaman
Ukuran buku: 19 cm
Genre: Mainstream romance

Pertemuan itu bermula dari sebuah kejadian yang konyol. Rizky, si cerdas, bertemu dengan Juno, seorang cewek aneh dan kakaknya, Arma. Ada juga Christine, seorang anak pengusaha dengan berbagai masalah. Ada cerita tentang persahabatan, pentingnya arti hidup, dan cinta. Bersama, mereka belajar tentang pahit manis kehidupan.

Dari sinopsis buku ini, saya mengira bahwa novel ini hanya bercerita tentang cerita cinta biasa. Tetapi siapa yang tidak menyangka bahwa novel ini tidak melulu tentang cinta. Banyak kata-kata inspiratif yang saya temukan di buku ini, salah satunya: "Yang mati akan tetap mati, dia tidak akan hidup lagi dan oleh sebab itu kita hanya perlu mengenangnya, tetapi yang hidup harus tetap hidup, karena itu tugasnya." Sayang, sinopsisnya memberikan petunjuk tentang akhir ceritanya.

Windhy Puspitadewi lahir tanggal 14 Februari 1983. Ia menuangkan kisah-kisah hidupnya melalui novel ciptaannya. Penggemar almarhum Umar Kayam dan Jostein Gaarder ini konon katana hafal kutipan dari orang-orang terkenal yang sering dimasukkan ke novelnya, dari tokoh nyata sampai karakter fiksi.

Buku ini patut dibaca untuk mengisi waktu luang. Bahasanya ringan dan ceritanya mudah dicerna. Sampulnya berwarna lembut dan berwarna kursi, memberikan kesan misterius. Banyak kejutan yang diberikan dalam ceritanya. Banyak juga kata-kata yang bermakna dalam di buku ini.

Resensator: Eunike Christabel, kelas 9, SMP Charis National Academy, Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar