September 07, 2013

Menunggu Keajaiban Datang


Judul buku: Till We Meet Again         
Pengarang: Yoana Dianika
Penerbit: GagasMedia
Tahun terbit: 2011
Cetakan keenam: 2012
Tebal buku: 294 halaman
Ukuran buku: 19 cm
Genre: Mainstream romance

Sebuah kisah cinta masa lalu yang bersemi kembali saat mereka bertemu lagi di Wina. Namun keduanya tidak menyadari orang yang selama ini dicari ternyata berada dekat dengannya. Beruntung sekali salah satu dari mereka menceritakan masa lalunya. Namun sayangnya, banyak sekali halangan yang memisahkan mereka. Apakah semesta berpihak menyatukan mereka, atau justru membuat mereka seolah tidak mengenal satu sama lain?

Dari awal saya melihat buku ini, saya sudah jatuh cinta pada buku yang bertempat di Austria ini. Sampul buku serta sinopsisnya begitu menarik perhatian saya. Saat saya membaca ceritanya, saya takjub, penggambaran tokoh dan setting sangat detail, sehingga saya dapat membayangkannya dengan jelas. Saya juga suka dengan gaya bahasa sang penulis, santai namun berbobot. Tetapi, ada beberapa kalimat yang kurang efektif, sehingga sedikit membingungkan. Ada juga kata-kata yang sebenarnya spesial, seperti ‘penuh arti’ dan ‘menggembungkan pipi’, namun tak lagi spesial bila dipakai lebih dari satu kali dalam satu halaman. Konflik yang diangkat pun klise. Tetapi secara keseluruhan, cerita ini bagus.

Yoana Dianika lahir pada tanggal 18 Januari 1989. Ia menempuh pendidikan sastra Jepang di Universitas Airlangga. Anak kedua dari tiga bersaudara ini sangat suka berfoto dengan gaya yang unik, namun menarik. Till We Meet Again adalah novel pertamanya yang berhasil menduduki peringkat tiga dalam lomba ‘100% Roman Asli Indonesia’.

Bagi para pembaca yang menyukai cerita romantis, buku ini sangat dianjurkan untuk dibaca. Terutama bagi para remaja yang tertarik untu mempelajari bahasa asing, seperti bahasa Jerman, bahasa Jepang, dan bahasa Belanda. Buku ini mengajarkan kita makna persahabatan, cinta, dan pengorbanan. Sampul buku ini pun menunjang ceritanya dan sangat menarik.


Resensator: Gita Kurnia Ardiani, kelas 9, SMP Charis National Academy, Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar